Sampang, Target-24jam.com — Pedagang Kaki Lima (PKL) yang baru dibentuk dalam kegiatan Pasar Minggu di Taman Wijaya (Gor Indor) Sampang Madura Jawa Timur kecewa
Pasalnya sejak Uji coba pertama minggu lalu dan dilanjut yang kedua minggu sekarang 14/5 telah dinilai gagal
Kegagalan itu tidak hanya membuahkan kekecewaan tapi juga menuntut agat PKL Pasar Minggu yang merupakan gabungan dari Paguyuban PKL Car Free Day (CFD) serta Paguyuban PKL di Wijaya Kusuma dikembalikan pada kegiatan CFD tiap minggu di jalan Wijaya Kusuma
St Nadia Ulfah Ketua Paguyuban PKL Sang Engon (SE) mengungkapkan, berdasarkan laporan dan keluhan Anggota banyak yang kecewa
Selain sepi karena area PKL Panas juga jauh dari tempat Parkir sehingga pengunjung malas untuk masuk, apalagi masih ada yang berjualan di luar
“Dua kali harapan para PKL untuk meraup keuntungan, cuma hampa yang didapat dan ditambah lagi dua kali pula dagangan tidak laku,” ujar St Nadia Ulfah
Menurut St Nadia Ulfah ketidak konsistenan OPD dengan aturan yang dibuatnya sendiri berdampak terhadap rasa keadilan PKL, ada yang dibiarkan tapi yang patuh malah diisolir seolah dipisahkan dari Pelanggan
“Kami sudah patuh mau di pindah walaupun berat tapi ada yang dibiarkan boleh berjualan di area terlarang, kami tidak mau lagi jadi kelinci percobaan yang ketiga kalinya pak,” tandas St Nadia Ulfah
Zidan Ketua Paguyuban PKL Buana Santap Abadi (BSA) yang juga dipindah ke Taman Wijaya dalam kegiatan Pasar Minggu merasa heran dan tidak paham dengan maksud tujuan dari Pemkab
“Kami semua Paguyuban sudah taat mengikuti, bikin aturan tapi dilanggar sendiri,” ungkap Zidan
Disebutkan oleh Zidan pada Uji coba pertama sesuai Surat Edaran Diskopindag jalan Wijaya Kusuma termasuk Alun alun dan zona Wakhed Hasyim steril dari PKL sejak minggu pukul 00.00 wib hingga 12.00 wib
Ternyata Pedagang Mainan diperbolehkan Operasi di dalam Alun alun, ada PKL depan SDN Gunung Sekar 1 hanya di foto oleh Petugas bukan ditindak, yang katanya bebas asap pasca peresmian ada yang parkir di depan Alun alun serta lalu lalang roda 2 dan 4 keluar masuk Gor Indoor
Lebih lanjut, pada Uji coba kedua hampir sama kasusnya yakni depan Taman Wijaya (jalan Raya Wakhed Hasyim) sejak pukul 06.00 ada yang dibiarkan berjualan, Kendaraan roda 4 dan menumpuk di Gor Indoor dan pukul 08.30 wib sudah tidak ada petugas penjaga palang pintu masuk kendaraan sehingga oleh warga rambu rambu penghalangnya di geser
Ditegaskan oleh Zidan Uji coba tanpa konsep yang matang dan terkesan dipaksakan tanpa ada kesiapan sangat merugikan bagi PKL
“Tiap hari saja masih terasa lesu karena sepi dan yang diharap pada hari minggu, eh ternyata dua minggu apes kena korban Uji coba,” ungkapnya
Ia meminta kepada Pemkab untuk memperhatikan nasib PKL dengan mengembalikan ke tempat semula pada hari minggu dalam kegiatan CFD di Wijaya Kusuma
Ungkapan hampir sama diungkap oleh Istigfaroh Ketua Paguyuban PKL Car Free Day (CFD), berdasarkan laporan serta keluhan dari Anggota tidak efisien Paguyuban PKL Harian di Wijaya dan Paguyuban PKL CFD di pindah ke GOR
Menurutnya jika mau membentuk Kawasan baru berupa Pasar Minggu di Taman Wijaya Gor Indoor dipersilahkan tapi jangan menghilangkan Kawasan yang sudah terbangun, peserta dari Pasar Minggu itu bisa dari Paguyuban PKL yang terbentuk di area Gor Indoor dan para PKL yang ada di luar ditarik kedalam area tersebut
Bukan memindahkan yang sudah ada dan sudah merasa nyaman, apalagi kegiatan dan berikut legalitas Paguyuban CFD sudah di SK Pemerintah
“Kan rancu di SK berbunyi Paguyuban PKL CFD Wijaya Kusuma tapi pelaksanaannya ada di Pasar Minggu Taman Wijaya Gor Indoor, mohon tatanan itu dipertimbangkan,” ujar Istigfaroh
Ia berharap Pemerintah bijak dan mendengarkan keluhan dari PKL untuk mengembalikan ke tempat semula di Wijaya Kusum dalam kegiatan mingguan berupa CFD. (Jz/Az)