Home / Uncategorized

Sabtu, 29 Maret 2025 - 06:37 WIB

Tinjau Stasiun Tugu DIY, Kapolri : Mudik Gunakan Kereta Api Bisa Jadi Alternatif

DIY – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau Stasiun Tugu Yogyakarta dalam rangka pengamanan mudik Lebaran 2025, Jumat (28/4/2025). Berdasarkan pantauan, terjadi peningkatan arus lalu lintas kereta api dibanding hari biasanya.

“Terjadi peningkatan dibanding hari biasanya dari 9 menjadi 13 kereta dan juga dicadangkan apabila nanti ada kekurangan di Yogyakarta,” kata Sigit.

Sigit menuturkan, berdasarkan laporan di Stasiun Tugu Yogyakarta terjadi puncak pergerakan penumpang pada saat arus balik, dimana pada tanggal 3 hingga 9 April tiket kereta sudah habis terjual.

Meskipun begitu pihak KAI telah menyiapkan kereta tambahan untuk mengantisipasi apabila ada kekurangan.

Lebih lanjut, eks Kabareskrim Polri ini sempat menyapa penumpang dan rata-rata memilih mudik menggunakan kereta api karena tepat waktu, aman dan nyaman.

“Bagi yang masih ingin menentukan pilihan apakah akan menggunakan jalur darat, udara, kapal maka jalur kereta menjadi pilihan alternatif yang menurut saya cukup baik karena dari beberapa informasi pelayanan, ketepatan dan keamanan semuanya mengatakan puas,” katanya.

Sebelum meninjau Stasiun Tugu, Sigit melakukan pengecekan arus lalu lintas mudik di KM 70 dan KM 414 Kalikangkung. Dari pantauannya, ia pun memprediksi puncak arus mudik di jalur tol dan arteri terjadi pada malam ini hingga besok subuh.

“Khusus di Jawa karena tujuan mudik mungkin jam 9, 10 akan mencapai puncaknya. Kita sudah cek melakukan upaya rekayasa mulai dari membuat one way lokal, mengatur buka tutup untuk jalur yang mengarah ke wilayah-wilayah yang memang padat. Ini menjadi bagian kita evaluasi untuk menghadapi puncak arus mudik semuanya bisa terkelola dengan baik,” ucapnya.

Sigit menjelaskan, pada tahun lalu pihaknya melakukan rekayasa lalu lintas one way secara penuh mulai dari KM 70 hingga KM 4141. Namun, pada tahun ini rekayasa lalu lintas one way dilakukan secara bertahap.

Hal ini dilakukan agar masyarakat yang mudik ke arah barat dapat kesempatan bisa menggunakan jalur tol demikian juga di jalur arteri bisa lebih teratur.

“Jadi one way di tingkat provinsi Jabar kemudian kita tarik ke Jawa Tengah baru kemudian begitu arusnya memang tidak bisa ditahan lagi baru kita tarik menjadi one way mulai dari KM 70 sampai KM 414. Ini tentunya di satu sisi bisa membuat masyarakat yang akan berangkat mudik ke arah barat mendapatkan kesempatan bisa menggunakan jalur tol demikian juga di jalur arteri bisa lebih teratur. Ini tentunya upaya kami terus melakukan perbaikan dalam hal pelayanan publik,” ucapnya.

Terkait dengan potensi terjadi bencana saat mudik, Sigit menyampaikan pihak BMKG sudah menyampaikan ada beberapa wilayah yang potensial terjadi hujan termasuk Jawa Tengah, Yogyakarta dan beberapa wilayah di Jawa Timur.

Di pos terpadu, kata Sigit, pihaknya sudah mempersiapkan personel gabungan yang terdiri dari Polri, Basarnas dan TNI dengan peralatan yang bisa digunakan secara cepat pada pada saat terjadi potensi bencana apakah tanah longsor, atau bencana lain.

“Apabila terjadi banjir kita siapkan evakuasi namun untuk menghadapi jalur yang ada kita siapkan jalur alternatif apabila jalur utama terendam banjir,” katanya.(jekyridwan)

Share :

Baca Juga

BERITA UTAMA

Masih Berlanjut, Kasus Pengeroyokan Bos Rental di Gresik Masuki Babak Baru

BERITA UTAMA

Ramadhan Berkah, Polres Jember Gelar Buka Puasa Bersama Anak Yatim

BERITA UTAMA

Haflah Akhirussanah Dalam Rangka Wisuda purna Widya ke -11 madrasah Tsnahwihya Miftahu lHuda Jowinong

BERITA UTAMA

Bahu-Membahu, TNI dan Warga Bersihkan Puing Kebakaran

Uncategorized

Polri Ungkap Sindikat Penipuan Online Berkedok Fake BTS dan SMS Blast, Dua WNA Cina Ditangkap di SCBD

BERITA UTAMA

Tangkai Pengaruh Negatif Babinsa Berikan wasbang

Uncategorized

Menjalin persatuan mempererat Paguyuban Kepala Desa mengadakan Halal Bihalal Se Kabupaten Mojokerto, Bersama Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto

BERITA UTAMA

Polres Bangkalan Amankan 3 Tersangka Spesialis Curanmor yang Beraksi di 14 TKP