MOJOKERTO. 27/6/2025 Di tengah hiruk-pikuk zaman yang kian melupakan akar budaya dan nilai luhur bangsa, seorang seniman nyentrik namun sarat makna dari Mojokerto, yang dikenal dengan nama Papa Cinta atau Sri Rama, menyerukan kembali pemahaman mendalam terhadap Pancasila sebagai dasar negara. Dalam sebuah pernyataan penuh simbolisme dan semangat kebangsaan, Papa Cinta mengajak seluruh elemen bangsa untuk kembali menengok nilai-nilai esensial yang terkandung dalam Pancasila.
Berbicara dari tanah yang pernah menjadi pusat peradaban Majapahit, Papa Cinta menyampaikan pesan melalui sebuah karya sastra dan orasi artistik bertajuk “Sebangsa dan Tanah Air: Esensi Pancasila dalam Jiwa Nusantara”.
> “Garuda Pancasila terlahir dan tercipta dari sebuah proses yang tidak mudah. Ia lahir dari suka cita dan perjuangan berdarah-darah para leluhur bangsa kita,” ungkapnya, dengan nada penuh keharuan.
Papa Cinta menilai, saat ini banyak generasi muda yang mulai melupakan makna sejati Pancasila. Ia menggambarkan simbol Garuda yang kini, katanya, “telah dipasung di atas tembok dan menoleh ke kanan,” sebagai bentuk peringatan bahwa kebenaran sedang dibatasi oleh tembok ketidakpedulian dan kepentingan.
Dalam pernyataannya, Papa Cinta mengajak generasi muda untuk menelurkan “jiwa-jiwa baru yang cerdas dan berhikmah” sebagai benih kebangkitan menuju sila kelima: “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.”
> “Mari kita pahami esensi Pancasila sakti yang sebenar-benarnya, dan bangkit sebagai generasi penerus bangsa yang bersatu-padu, bergotong-royong, dan tak lelah mencintai tanah air,” ujarnya lantang.
Di akhir orasinya, ia menyerukan satu kata penuh kekuatan:
“Katakan: PANCASILA MENANG!”
Dengan gaya unik yang memadukan filosofi Nusantara, semangat kebangsaan, dan seni pertunjukan, Papa Cinta membuktikan bahwa seni bukan sekadar hiburan, melainkan alat perjuangan yang penuh makna.
(Editor: Jekyridwan)