Home / BERITA UTAMA / DAERAH / INVESTIGASI / TNI-POLRI

Minggu, 8 September 2024 - 17:19 WIB

Solidaritas Peduli Pantai Lewat Clean Up dan Audit Plastik: Puluhan Aktivis Lingkungan dan Akademisi Dorong Produsen Serta Pemkot Surabaya Bertanggung Jawab

Solidaritas Peduli Pantai Lewat Clean Up dan Audit Plastik: Puluhan Aktivis Lingkungan dan Akademisi Dorong Produsen Serta Pemkot Surabaya Bertanggung Jawab

Solidaritas Peduli Pantai Lewat Clean Up dan Audit Plastik: Puluhan Aktivis Lingkungan dan Akademisi Dorong Produsen Serta Pemkot Surabaya Bertanggung Jawab

 

 

Surabaya, Sabtu 07 September 2024 – Puluhan aktivis lingkungan dari *Trash Control Community* (TCC) dan mahasiswa Perencanaan Wilayah Kota Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) melaksanakan aksi bersih-bersih pantai (clean up) dan audit sampah plastik di kawasan pesisir pantai Kenjeran, Surabaya. Acara ini diikuti oleh 60 peserta yang berhasil mengumpulkan 50 karung sampah plastik dalam waktu 4 jam.

Menurut Ziadatur Rizqiyah, Koordinator TCC dan mahasiswi pasca sarjana Biologi ITS, aksi ini dilakukan karena tingginya tingkat pencemaran di kawasan tersebut. “Pola buruk penanganan sampah, seperti menjadikan pantai sebagai tempat pembuangan ilegal dan pembakaran sampah, memperparah pencemaran di pesisir utara Surabaya,” jelasnya.

Sementara itu, Stephanie, koordinator mahasiswa Perencanaan Wilayah Kota ITS, menambahkan bahwa sampah yang mencemari kawasan ini tidak hanya berasal dari Surabaya, tetapi juga kiriman dari daerah lain, termasuk Madura. “Sampah ini merusak pemandangan eksotis pantai,” katanya.

Hasil temuan di lapangan menunjukkan kurangnya layanan pengelolaan sampah di daerah tersebut, yang menyebabkan banyak warga menggunakan pantai sebagai tempat pembuangan sampah. Dari kegiatan clean up, terkumpul total 164,5 kg sampah, yang terdiri dari styrofoam, plastik tidak bermerek, botol plastik, kain basah, dan sachet.

Kegiatan ini juga melibatkan *Badan Riset Urusan Sungai Nusantara* (BRUIN) yang melakukan audit sampah di empat titik lokasi. Dari audit tersebut, terungkap lima produsen utama yang menyumbang pencemaran sampah plastik di kawasan ini, dengan Wings Group, Enesis Group, Indofood, dan Frisian Flag Indonesia sebagai kontributor terbesar.

Muhammad Kholid Basyaiban dari BRUIN menegaskan bahwa audit ini menggambarkan lemahnya pengawasan dan penegakan hukum terkait tanggung jawab produsen plastik dalam skema *Extended Producer Responsibility* (EPR). “Produsen sering kali hanya melakukan greenwashing tanpa tindakan nyata untuk mengurangi dampak lingkungan,” tegasnya.

Seorang mahasiswa sosiologi dari Universitas Trunojoyo Madura, Muhammad Isomudin, menambahkan bahwa diperlukan edukasi mendalam kepada masyarakat Jawa Timur mengenai bahaya plastik. “Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan produsen sangat penting untuk mengurangi 30% penggunaan plastik pada tahun 2029,” ujarnya.

Para aktivis berharap agar Pemkot Surabaya meningkatkan upaya mengatasi masalah lingkungan di kawasan pesisir, termasuk memperbaiki layanan pengelolaan sampah dan melakukan edukasi kepada masyarakat. ( Redaksi)

Share :

Baca Juga

BERITA UTAMA

Himbau Kamtibmas, Babinsa Komsos di Wilayah Binaan

BERITA UTAMA

RAYAKAN KEMENANGAN DI HARI YANG FITRI, KOMANDAN BATALYON INFANTERI 1 MARINIR BESERTA PRAJURIT GUNGHO MARINES SHOLAT IDUL FITRI DI LAPANGAN BRIGIF 2 MARINIR

BERITA UTAMA

Datangi Kodim 0828/Sampang, Polres Sampang Berikan Surprise di HUT TNI ke-78

BERITA UTAMA

Berita Duka : Inna Lillahi Wa Inna ilaihi Raji’un

TNI-POLRI

Dua Pelaku Curanmor Asal Surabaya Ditangkap Resmob polresta mojokerto Beraksi di Dealer Mojokerto

BERITA UTAMA

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Arus Mudik Di Terminal Sampang Makin Padat

BERITA UTAMA

Hadiri Musdes Babinsa Koramil Torjun Dukung Program Pemerintah Desa 

BERITA UTAMA

Kapolda Jatim Buka Kegiatan Rakernis Ditintelkam, Jelang Pilkada Serentak