Batu, Malang Raya – Ramai diperbincangkan dibeberapa hari ini terkait tugas dan kinerja Pj.Walikota Batu Aris Agung Paiwei yang sudah masuk dalam hitungan 100 hari menjabat sebagai Pj walikota Batu atas penunjukan dan ditugaskan oleh Menteri Dalam Negeri. Sebelum mendapat tugas menjadi orang nomor satu di lingkungkangan Pemkot Batu, menggantikan Walikota Batu Dewanti Rumpoko dan Wakil Walikota Batu Punjul Santoso yang sudah habis masa jabatanya sejak akhir 2022 kemarin.
Dari informasi-informasi atau rumor masyarakat bahkan di kalangan politisi dan tokoh masyarakat kota Batu yang santer dibeberapa media online, menilai kinerja Pj.Walikota Batu Aries Agus Peiwei masih belum menunjukan progresnya, ada jg pendapat yg sebaliknya bahwa Pj Walikota telah menunjukkan kinerja yg baik pada jajarannya, selama 100 hari menjabat,”menurut pendapat dari mantan pejabat Perintis Berdirinya Pemkot Batu,sebut saja inisial Myn,Selasa(2/5/23).
“Aris Agung Paewei ini, adalah pejabat dari Pemprov Jatim, saya banyak tahu terkait pola pikir dan kepiawaianya. Pj Walikota Batu ini mas, adalah sosok ASN yang tipe pekerja keras, disiplin terhadap aturan,cerdas ,dan krearif , beliau adalah kader birokrat yg handal jebolan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang berkopetensi,berkarakter,kepribadian disiplin tinggi,” urai Myn pada targetnews.id.
Tentang sorotan bahwa banyak keluhan tentang pembangunan, masih adanya warga yg masuk kategori ekonomi extrim, angka pengangguran yang tinggi, tidak pada tempatnya di timpakan pada Pj Walikota, sebab problem itu semua terjadi pada era kepemimpinan sebelumnya.
“Yang perlu di ingat Pj Walikota Batu bertugas mulai bulan Desember 2022, artinya belum ada penunjang anggaran yang bisa dikelola oleh Pj.Walikota Batu Aries Agung dalam menjalankan progres atau program kerja yang dijalankan.
Harusnya para tokoh masyarakat mengapresiasi kinerja yg ditunjukkan Pj.Walikota, yang dengan cepat tanggap dan mau turun langsung mulai subuh – pagi meskipun tidak didukung anggaran operasional sebagai Pj.walikota,”ungkapnya.
Komentar- komentar yang mungkin muncul dari kalangan pejabat Batu terhadap Pj, Walikota yg cenderung miring adalah cerminan riil mereka yang malas kerja dan tidak punya kemampuan,”ujar Myn.
Justru mereka yang selama ini dalam kinerjanya bayak melahirkan problem hukum dan penyimpangan anggaran. Mereka terbiasa dengan kerja asal asalan dan menyenangkan pimpinan.
Dengan hadirnya Pj Walikota yg mau kerja keras untuk membangun Kota Batu, sudah seharusnya masyarakat dan segenap potensi SDM, DPRD, untuk bersatu, bekerjasama.
“Karena 100 hari kerja adalah waktu yang cukup buat Pj Walikota untuk memetakan, menginventarisir problem dan merencanakan perbaikan.
Problem di Pemkot Batu cukup komplek, sebut saja hal SDM yg dimiliki sangat besar, tetapi apakah para pejabatnya mempunyai kecakapan, inovasi, kreatif dalam menjalankan pemerintahan yg baik,” tukas Myn.
Perbaikan itu perlu proses, waktu dan tindakan yang terukur untuk mewujudkan birokrasi yg baik. Bukan rahasia umum bila banyak para pejabat yg berfikir sempit dan masih loyal dengan pejabat sebelumnya, mungkin karena terlahir dari proses yang berbau KKN.
kita doakan dan berharap, semoga Pj Walikota ini mampu memberikan yang terbaik buat kinerja birokrasi dan masyarakat Batu secara umum.(*)