Praktis Hukum Hermax Alex Tampubolon Peran Orang Tua Sangat Penting Atasi Kenaikan Remaja

 

Medan Hal itu menjadi sorotan salah seorang Praktisi Hukum dan juga warga Medan Utara, Helmax Alex Sebastian Tampubolon SH,MH. Kepada awak media ini pada Selasa (28/5/2024) dikantornya mengatakan, ”maraknya narkoba juga bisa menjadi salah satu penyebab hal itu terjadi dan aksi Gemot ini kembali marak juga tidak lepas dari kurangnya pengawasan dan pembinaan dari aparat yang berwenang.
Aparat cenderung menunggu adanya kejadian atau laporan dari masyarakat terlebih dahulu baru bergerak untuk menindak lanjutinya,” ujar Alex.

“Para kelompok Gemot itu layaknya seperti raja jalanan mereka mengayunkan senjata tajam dengan beraninya di jalanan. Di tambah lagi, kurangnya tindakan tegas dari pihak yang berwenang mengakibatkan para kriminal ini semakin menjadi-jadi dalam melancarkan aksinya. Hingga masyarakat kehilangan rasa. Terkadang, masih ada orang-orang yang baru menyelesaikan pekerjaannya pada jam larut malam bahkan dini hari guna menyambung kehidupan keluarganya namun berakhir sia-sia di jalanan oleh ulah Gemot ini,” cetusnya.

Hilangnya rasa aman masyarakat untuk berkendara di jalan pada malam hari, secara tidak langsung menyiratkan bahwa hak-hak kita telah dilanggar, baik itu hak untuk mendapatkan rasa tenteram, aman, damai, bahagia dan sejahtera lahir dan batin sebagaimana yang dimaksud di dalam pasal 9 ayat (2) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia,” lanjutnya.

“Aparat yang berwenang khususnya di Medan Utara bisa melakukan pembinaan melalui sekolah, lingkungan dan juga kegiatan yang positif. Maka, sangat di sayangkan apabila pemerintah hanya bersikap memberikan hukuman tanpa adanya pembinaan dan juga edukasi yang baik, karena apabila di penjara secara tidak langsung mental anak dapat terganggu dan akan mengulangi hal yang sama,” ungkapnya.

“Peran para orang tua juga harus hadir disini untuk mengarahkan dan membimbing anak dalam bersikap. Namun karena ketidakhadiran peran orang tua sehingga anak kemudian hilang arah dan akhirnya mengartikan hal yang demikian sebatas yang ia tahu dan yang ia mau. Sebab, di dalam pasal 19 Konvensi Hak Anak Tahun 1989 disebutkan bahwa tiap anak berhak mendapat pengasuhan yang layak, dilindungi dari kekerasan, penganiayaan, dan pengabaian.,” ujar Dirut LBH Cakra Keadilan ini.

“Lantas, kita tidak bisa menutup mata bahwa perilaku mereka sedikit banyak karena implikasi dari alpanya peranan orang tua di dalam mengasuh, membimbing, dan mengarahkan mereka dalam bertindak tanduk dan membedakan mana hal yang baik dan mana hal yang buruk sehingga anak dapat berkembang menjadi anak yang menghargai orang lain, menghormati harkat dan martabat orang lain, serta menghargai kehidupannya,” pungkasnya. (Wulyo)

Share :

Baca Juga

BERITA UTAMA

Tim PROGIB PRO GARDA INDONESIA BERSATU Gelar Rapat Bahas Program Strategis

BERITA UTAMA

Seminar ‘Polisi dan Masyarakat’ Sespimma Lemdiklat Polri Angkatan 73 Raih Rekor MURI

BERITA UTAMA

Peringati Hari Juang Polri, Kadivhumas : Harus Terus Beradaptasi dan Berinovasi Hadapi Tantangan Jaman

BERITA UTAMA

Korem 072/Pamungkas Selenggarakan Seleksi Bootcamp TNI AD To Gen Z

BERITA UTAMA

Kodim 1612/Manggarai Menggelar Latihan Menembak Senjata Ringan untuk Memelihara Kemampuan Personel di Lapangan Tembak Golo Lusang

Uncategorized

Kapolres Mojokerto Kota Pimpin Langsung Latihan Dalmas dan Penggunaan APAR

BERITA UTAMA

Motif Asmara, Oknum Bidan Di Sampang Jadi Tersangka

BERITA UTAMA

Kapolri Dampingi Presiden pada Panen Raya Jagung Kuartal II, siap wujudkan kedaulatan pangan Nasional