Home / BERITA UTAMA / TNI-POLRI

Rabu, 19 November 2025 - 10:16 WIB

Polri Ungkap Modus Rekrutmen Anak oleh Kelompok Terorisme Melalui Dunia Digital, 110 Anak Terdampak di 26 Provins

 

Jakarta — Densus 88 Antiteror Polri kembali mengungkap perkembangan signifikan dalam penanganan kasus rekrutmen anak oleh jaringan terorisme melalui ruang digital. Dalam konferensi pers yang digelar di Mabes Polri, terungkap bahwa hingga November 2025 terdapat 110 anak berusia 10–18 tahun di 26 provinsi yang telah terpapar upaya perekrutan melalui media sosial, game online, aplikasi pesan instan, hingga situs tertutup.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menegaskan bahwa pola yang digunakan kelompok terorisme kini semakin agresif dan memanfaatkan kerentanan psikologis anak.
“Platform digital menjadi pintu masuk utama. Mereka memulai dari ruang terbuka seperti media sosial dan game online, lalu menarik korban ke komunikasi pribadi untuk membangun kedekatan emosional sebelum menanamkan ideologi,” ujar Brigjen Trunoyudo.

Densus 88 telah menangkap lima tersangka dewasa yang diduga kuat berperan sebagai perekrut dan pengendali anak-anak:
• FB alias YT (47), Medan
• LN (23), Banggai
• PB alias BNS (37), Sleman
• NSPO (18), Tegal
• JJS alias BS (19), Agam

Penangkapan terbaru dilakukan pada 17 November 2025, mengamankan dua tersangka dari Sumatera Barat dan Jawa Tengah yang berperan sebagai perekrut inti.
Para tersangka terbukti melakukan pendekatan sistematis untuk mempengaruhi anak-anak agar bergabung dalam jaringan terorisme dan bahkan mendorong mereka melakukan aksi teror.

Brigjen Trunoyudo menjelaskan bahwa metode propaganda kini semakin terselubung, menggunakan berbagai konten yang dekat dengan dunia anak.
“Video pendek, animasi, meme, bahkan musik dijadikan alat untuk menarik perhatian. Mereka memanfaatkan rasa ingin tahu, kondisi bullying, broken home, hingga pencarian jati diri anak-anak,” ujarnya.
Tahapan penyebaran dimulai dari platform umum seperti Facebook, Instagram, dan game online, lalu berlanjut ke komunikasi pribadi melalui WhatsApp atau Telegram.

Brigjen Trunoyudo menutup konferensi pers dengan penegasan bahwa negara tidak akan memberi ruang bagi eksploitasi anak oleh kelompok teror.
“Polri berkomitmen penuh melindungi anak-anak Indonesia dari radikalisasi, eksploitasi ideologi, dan kekerasan digital. Anak adalah masa depan bangsa, dan tugas kita bersama menjaga mereka dari ancaman terorisme,” tegasnya.(jekyridwan)

Share :

Baca Juga

TNI-POLRI

Jaga Nilai Moral, Polresta Malang Kota Gelar Sosialisasi Bahaya LGBT

BERITA UTAMA

Teritorial Babinsa Kedundung Ringankan Beban Warga Bangun Tempat Huni

BERITA UTAMA

Tim Gabungan Polda BaBel dan Polres Bangka Barat Berhasil Gagalkan Jaringan Antar Pulau Penyelundupan 35 KG Narkoba Jenis Sabu

BERITA UTAMA

Wujud Kepedulian Terhadap Warga Babinsa Koramil Omben Bantu Jemur Tembakau

BERITA UTAMA

Cegah Penyakit Pada Hewan Ternak, Babinsa Kedundung Dampingi Vaksinasi PMK di Desa Binaan

TNI-POLRI

Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Pantura, Desa Jumbleng, Kecamatan Losarang, pada Minggu (22/12/2024) sekitar pukul 05.30 WIB.

BERITA UTAMA

Kepolisian Daerah ( Polda) Lampung Berhasil Membongkar Peredaran Narkoo Jenis Sabu Seberat 30 Kilogram

BERITA UTAMA

Presiden Apresiasi Peran Polri dan Koperasi dalam Panen Raya Jagung di Bengkayang