Home / BERITA UTAMA / HUKRIM / INVESTIGASI / TNI / Uncategorized

Minggu, 3 Maret 2024 - 10:14 WIB

Pj. Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro potong tumpeng ageng tradisi “Nyadran” Lingkungan Kemasan – Jen

Pj. Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro potong tumpeng ageng tradisi

Pj. Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro potong tumpeng ageng tradisi "Nyadran" Lingkungan Kemasan - Jen

Kota Mojokerto, Target-24jam.com 3 /3/2024 .Maret Menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan, tradisi nyadran masih dilakukan masyarakat di sejumlah lingkungan di Kota mojokerto. Sebagai bentuk ungkapan syukur atas nikmat yang diberikan oleh Tuhan, serta mendoakan para leluhur.

Nyadran sendiri merupakan tradisi yang tercipta dari proses akulturasi antara budaya Jawa dengan budaya Islam. Selain untuk menghormati leluhur, nyadran selalu dilaksanakan setiap tahun untuk melestarikan tradisi tersebut secara turun-temurun.

“Tradisi nyadran merupakan kegiatan yang baik dan positif. Karena dalam budaya Jawa, nyadran ini sebagai wujud dalam menghormati leluhur, memelihara lingkungan, serta bentuk syukur,” tutur Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro.

Sosok yang akrab disapa Mas Pj ini juga mengapresiasi masyarakat yang masih merawat tradisi warisan nenek moyang tersebut. Karena di dalam kegiatan nyadran juga turut mengajak warga untuk saling bersedekah.

Nyadran juga dijadikan sebagai sarana melestarikan budaya gotong royong sekaligus upaya untuk menjaga keharmonisan masyarakat melalui kegiatan kembul bujono (makan bersama).

“Seluruh masyarakat berbagi melalui tumpengan bareng dan makan bareng. Yakinlah, apa yang kita bagi pasti akan kembali berlipat-lipat,’’ imbuhnya.

Prosesi nyadran diawali dengan arak–arakan tumpeng ageng sebagai simbol gotong royong dan keharmonisan. Warga juga turut membawa asahan yang berisi berbagai makanan olahan, hasil bumi, serta serabi sebagai jajanan khas.

Diiringi pawai budaya, tumpeng diarak dari jalan kampung menuju area makam sesepuh setempat. Dilanjutkan dengan memanjatkan doa bersama.

Warga kemudian saling berebut untuk mengambil makanan yang ada di tumpeng ageng dan melakukan purakan atau makan bersama-sama di area makam.(jekyridwan)

Share :

Baca Juga

BERITA UTAMA

Masyarakat Dawarblandong Antusias Sambut Gus Barra, Targetkan 90% Dukungan

BERITA UTAMA

Koperasi Polres Jember Raih Penghargaan di Puncak Hari UMKM Nasional 2024

BERITA UTAMA

Kak Seto Apresiasi Pembentukan Direktorat PPA-PPO oleh Kapolri

BERITA UTAMA

Peraih Medali Emas Olimpiade Siswa Persiapkan Diri 2 Tahun untuk Seleksi Akpol

BERITA UTAMA

Hubungan Spesial Babinsa Banyuates Bantu Warga Bangun Rumah di Desa Binaan

BERITA UTAMA

Tekankan Transformasi, Kalapas Dompu Laksanakan Sosialisasi Pembangunan ZI Dan WBK

BERITA UTAMA

Fenomena Pesugihan esek esek Gunung Kemukus

BERITA UTAMA

Dandim Berikan Ucapan Selamat di Upacara Kenaikan Pangkat Personel Kodim 0828/Sampang