Mojokerto. 27/11/2024 .Dalam dunia jurnalistik yang dinamis dan penuh tantangan, ungkapan reflektif kerap menjadi bahan renungan bagi para pemimpin redaksi yang harus menjaga keseimbangan antara profesionalisme dan nilai-nilai kehidupan. Salah satu sosok yang dikenal memiliki pandangan filosofis mendalam adalah Jekyridwan, Pimpinan Redaksi target-24jam.com.
Dalam sebuah diskusi internal redaksi, Jekyridwan menyampaikan sebuah ungkapan yang menggugah:
> “Ketika engkau masih menyalakan orang lain, itu artinya perjalananmu masih jauh. Ketika engkau menyalahkan dirimu sendiri, itu artinya perjalananmu sudah mendekati. Ketika engkau tidak menyalahkan siapapun, itu artinya perjalananmu sudah sampai.”
Ungkapan ini menjadi cerminan dari perjalanan batin seseorang, tidak hanya dalam kehidupan profesional, tetapi juga pribadi. Menurut Jekyridwan, perjalanan setiap individu adalah proses pendewasaan yang panjang. Dia menekankan bahwa fase pertama, yaitu ketika seseorang masih menyalahkan orang lain, adalah wujud dari ketidakmatangan.
“Sering kali, kita mencari kambing hitam untuk setiap kegagalan yang kita alami. Ini adalah refleksi dari ketidaksiapan kita untuk menerima kenyataan bahwa tanggung jawab ada pada diri sendiri,” ujar Jekyridwan dalam kesempatan wawancara singkat.
Dia melanjutkan, ketika seseorang mulai introspeksi dan menyalahkan dirinya sendiri, itu adalah tanda bahwa mereka sudah mendekati puncak kedewasaan. “Namun, jangan berhenti di sana,” tegasnya. “Tahap akhir adalah ketika kita tidak lagi menyalahkan siapa pun. Pada saat itu, kita mencapai kedamaian sejati, menerima kehidupan apa adanya.”
Ungkapan filosofis Jekyridwan ini mendapat sambutan hangat dari para jurnalis muda di target-24jam.com. Mereka mengaku terinspirasi untuk tidak hanya menjadi wartawan yang baik, tetapi juga manusia yang lebih bijaksana.
Jekyridwan sendiri berharap filosofi ini dapat menjadi motivasi bagi siapa pun yang sedang berjuang dalam perjalanan hidupnya. “Dunia jurnalistik mungkin penuh dinamika, tapi kita tetap manusia yang memiliki tugas untuk terus belajar dan berkembang. Dan itu dimulai dari diri kita sendiri.”
Ungkapan ini, kini menjadi bahan diskusi hangat di berbagai kalangan, tidak hanya di ruang redaksi, tetapi juga di media sosial, sebagai bentuk refleksi perjalanan hidup yang penuh makna.(jekyridwan)