Sampang, Target-24jam.com — Paguyuban Pedakagang Kaki Lima (PKL) Car Free Day (CFD) di Sampang Madura Jawa Timur terancam bubar
Pasalnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat akan mendirikan Pasar minggu di area Taman Wijaya Gor Indoor dan Paguyuban PKL CFD yang awalnya di jalan Wijaya Kusuma dipindah bergabung dengan para PKL lain di Pasar Minggu, minggu 7/5 pada kegiatan Pengembangan Kawasan CFD dan Pendirian Pasar Minggu
Berdasarkan informasi yang dihimpun reporter Target-24jam.com, puluhan tahun silam Pemerintah Kabupaten Sampang melalui Dinas Koperasi bersusah payah membentuk Kawasan CFD hingga mengeluarkan Surat Keputusan terbentuknya Paguyuban PKL CFD Wijaya Kusuma
Jika nantinya Paguyuban PKL CFD ini benar benar bubar maka Pemkab melalui Diskopindag (leburan Diskop dengan Perindag) dapat dikatakan terinspirasi dari lagu Dangdut “Kau Yang Mulai dan Kau Yang mengakhiri”
Istigfaroh Ketua Paguyuban PKL CFD Wijaya Kusuma mengaku belum paham dengan konsep dari Pemkab tentang Pasar Minggu
“Jika berada di Taman Wijaya dan bergabung dengan PKL lain di Pasar Minggu kan rancu terhadap esensi keberadaan Paguyuban PKL CFD yang resmi dibentuk Pemkab,” ujarnya bertanya tanya
Ia mengaku sebenarnya tidak ingin berpolemik dengan Pemerintah, tapi yang ditanyakan Anggota itu kan tentang komitmen dan kepastian yang sudah dibangun sebelumnya
Saat dikonfirmasi H-1 pelaksanaan sabtu 6/5 Kurnia Sufartina Kabid Koperasi dan UM Diskopindag menyatakan Paguyuban CFD tetap ada, kegiatan CFD tetap ada tapi penempatan PKL CFD termasuk Paguyuban PKL CFD bergabung di Pasar Minggu
Sementara H. Moh. Tohir, SE Pembina LSM Garda Kawal Sampang menyayangkan sikap terburu buru dari Pemkab tanpa konsep yang matang dan jelas
“Harusnya terkonsep dengan matang dan mental Koordinatifnya OPD terkait ini juga perlu disiapkan,” ujar H Moh Tohir
Ia mengingatkan pengalaman para PKL yang ada di Pujasera barat Gor Indoor dan merupakan pindahan dari timur Pasar Srimangunan, bahkan di Pujasera itu semua fasilitas dipenuhi
Karena Pemkab melalui Satpol PP tidak tegas membiarkan maraknya PKL dipinggir jalan Raya dan malah juga membiarkan ada yang masih berjualan di timur Pasar Srimangunan, para PKL di Pujasera semburat berjualan di pinggir jalan dan ada yang kembali ke timur Pasar Srimangunan sehingga dari 24 PKL di Pujasera tersisa 7 PKL
Ketidak konsistenan ini dianggap oleh PKL bahwa Pemerintah lemah dalam menjalankan kebijakan hingga berdampak terhadap penurunan kewibawaan serta nilai kepercayaan
Ia mengaku area Taman Wijaya Gor Indoor merupakan tempat strategis dan alternatif mengatasi permasalahan PKL
Diungkap, hal itu sempat terpìkir pada tahun 2018 waktu Pemerintahan di Pimpin Jonathan Plt Bupati Sampang, saat itu area Taman Wijaya sempat akan dijadikan Kawasan Kuliner, Pusat Produk Unggulan melalui Dekranasda dan Hiburan
Tetapi saat Bupati definitif melalui pertimbangan TP2D Program dan area itu diganti dengan Kawasan Kuliner Elite dengan mendatangkan investor besar seperti Starbucs, KFC dan lainnya, namun rençana itu gagal juga
“Dua duanya tidak terealisasi dan jika didirikan Pasar Minggu di Kawasan tersebut kelasnya turun drastis,” imbuh H Moh Tohir
Ia berharap dalam menangani Permasalahan PKL diperlukan pematangan konsep dan kesiapan perangkat yang terlibat serta diperlukan juga kepekaan dalam menentukan sikap kapan waktunya tegas dan bertoleransi
Ditambahkan, pihaknya siap untuk sharing dan menyumbangkan pikiran maupun gagasan demi kebaikan Sampang serta kenyamanan PKL dalam menjalankan usaha mencukupi kebutuhan Keluarganya. (A.J)