Oleh Redaksi
Mojokerto. 9/11/2025 Dalam kehidupan sosial, tak semua yang terlihat manis berakhir indah. Ungkapan itulah yang mencerminkan perasaan seorang jurnalis muda, Jeky Ridwan, yang baru-baru ini mencurahkan isi hatinya tentang pengalaman pahit dalam pertemanan.
“Banyak teman, tapi tidak seperti yang saya harapkan. Kukira madu, ternyata racun bagiku,” ungkap Jeky dengan nada getir. Sosok yang dikenal sebagai kuli tinta ini menuturkan bahwa di balik gemerlap dunia media, masih ada kisah kelam tentang kepercayaan yang dikhianati dan persahabatan yang berujung luka.
Jeky mengaku, pengkhianatan dari orang yang dianggap sahabat menjadi pelajaran berharga. “Kadang, orang yang paling kita percaya justru yang menusuk paling dalam,” tambahnya.
Meski demikian, Jeky memilih menjadikan pengalaman itu sebagai cambuk untuk terus berkarya dan menulis lebih jujur. “Tinta saya tak akan berhenti. Justru dari racun itu, saya belajar membuat obat — lewat tulisan,” katanya menutup pembicaraan dengan senyum tipis.
Curahan hati Jeky Ridwan ini menjadi pengingat bagi banyak orang bahwa dalam perjalanan hidup, keikhlasan dan kewaspadaan harus berjalan beriringan. Karena tidak semua yang tampak manis benar-benar membawa kebaikan.
—
Jekyridwan











