SURABAYA – Puluhan tahun menjalani kehidupan penuh tantangan, Ki Luhur, sosok muda Gen Z asal Kota Pahlawan, harus menelan pahitnya disingkirkan dan dikucilkan, bahkan oleh kerabat dan lingkungan sekitar. Alasannya sederhana namun bermakna: ia teguh mempertahankan jati diri.
Dengan berpegang teguh pada semboyan Jawa “Uwong tekun bakal tekan – Uwong temen bakal tinemu” (Orang yang tekun akan sampai, orang yang jujur akan menemukan jalan), Ki Luhur melewati proses seleksi ketat demi meraih cita-citanya menjadi Guru Sejarah.
Perjuangannya berbuah manis. Kini, ia resmi diterima menjadi bagian dari tenaga pendidik yang turut mengabdi untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lebih dari sekadar mengajar, Ki Luhur memposisikan diri sebagai Kader Gen Z pelestari nilai luhur Garuda Pancasila.
“Semoga perjuangan ini menjadi inspirasi dan menular kepada generasi berikutnya. Kita harus mengembalikan jati diri sejati nenek moyang Bumi Pertiwi Nusantara,” ungkapnya penuh semangat.
Kisah Ki Luhur menjadi bukti bahwa keteguhan hati dan keyakinan pada nilai luhur bangsa dapat menembus segala rintangan, menumbuhkan harapan akan lahirnya generasi muda yang sadar, bangga, dan setia menjaga warisan luhur Indonesia.
—
Editor: