Home / BERITA UTAMA / DAERAH / HUKRIM / Target-24jam.com / Uncategorized

Selasa, 18 Juni 2024 - 19:28 WIB

Desa Unik Di Mojokerto Sejarah Dan Asal Usul Nama Kedungmaling

 

Mojokerto Kantor desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Dari ratusan desa yang ada di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur beberapa desa memiliki nama yang unik, bahkan lucu.

Meski demikian nama-nama desa unik di Kabupaten Mojokerto tersebut bisa jadi mengandung falsafah tersendiri, dan tentunya sudah disepakati bersama oleh masyarakatnya.

Salah satu nama desa unik bahkan terkesan memiliki konotasi negatif di Kabupaten Mojokerto. Yakni, desa Kedungmaling, baik Kecamatan Sooko.

Nama desa Kedungmaling, Kabupaten Mojokerto sendiri terkesan diartikan ke konotasi negatif atau jelek bagi kaum awam sebagai sarang pencuri.

Namun, tahukah Anda jika nama desa Kedungmaling, memiliki makna atau cerita sejarah asal usul nama dari desa Kedungmaling Mojokerto.

Berikut sejarah asal usul nama desa Kedungmaling, Kabupaten Mojokerto seperti dikutip dari berbagai sumber.

Secara harfiah Kedung adalah bagian sungai yang mempunyai kedalaman paling dalam atau biasa disebut sebagai palung. Kedung memiliki ciri khas yaitu airnya tenang, permukaan paling luas dibanding lebar aliran sungai baik di hulu maupun hilirnya.

Sedangkan Maling mempunyai arti, orang yang mempunyai pekerjaan mengambil barang atau benda bukan miliknya secara sembunyi-sembunyi di malam hari atau disebut pencuri.

Sedangkan menurut legenda, seperti yang tertulis di laman website desa Kedungmaling. Asal usul Kedungmaling berasal dari terpergoknya seorang maling atau pencuri, yang dikejar masyarakat dan melarikan serta menceburkan diri kesebuah Kedung dan tidak pernah muncul lagi.

Kedung itu sendiri diyakini berada dan menjadi bagian dari Sungai Brangkal yang lokasi tepatnya berada di sebelah timur Kubur Telu.

Menurut administrasi Pemerintahan Desa, Kedung itu masuk wilayah RT 16, RW 06 disebelah timur Rumah Pemotongan Hewan (RPH), sedangkan sisa-sisa keberadaan Kedung itu sendiri saat ini sudah tidak bisa dikenali, karena sungai Brangkal telah beberapa kali di normalisasi dan tanggulnya sudah diplengseng sebagai penahan erosi.

 

Tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemerintah desa Kedungmaling, sendiripun ditahun 80-an pernah berusaha untuk menghapus konotasi negatif tersebut dengan mengubah nama desa dari Kedungmaling menjadi Kedungagung.

Agar rencana tersebut berhasil, berbagai upaya administratif telah dilakukan, mulai dari penggantian papan nama balai desa, maupun kop surat menyurat sudah memakai nama desa Kedungagung, bahkan usulan penggantian nama tersebut sampai ke Menteri Dalam Negeri, namun tidak pernah mendapat persetujuan. (Redaksi)

Share :

Baca Juga

BERITA UTAMA

Kolaborasi Cegah Stunting Babinsa Koramil Sampang Pendampingan Posyandu

BERITA UTAMA

Jaga Kearifan Lokal Babinsa Santaban Latih Siswa SMP Tari Cidayu

BERITA UTAMA

Gandeng Paguyuban Domino Kemerdekaan, Paguyuban PKL Trunojoyo Wijaya Sampang Gelar Lomba Domino

BERITA UTAMA

Cooling System Jelang Pilkada 2024, Polres Pamekasan Hadir di Acara Ngopi Ngaji Trotoar Lentera Katandur

BERITA UTAMA

Sisi Lain Keseharian Warga Di Lokasi TMMD ke-116 Kodim 1002/HST

BERITA UTAMA

Kerja Bakti Babinsa Sampang Bersama Warga Pembersihan Jalan Lingkar Kecamatan

BERITA UTAMA

Babinsa Omben Dampingi Petani Desa Binaannya Merawat Tanaman Timun

BERITA UTAMA

Upaya Cegah Stunting Babinsa Koramil Jrengik Aktif Pendampingan Posyandu