Mojokerto, 7 Desember 2024 – Banjir dengan ketinggian mencapai 40 cm melanda Dusun Tempuran dan Bekucuk, Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, pada Senin (9/12/2024) sekitar pukul 08.30 WIB. Peristiwa ini dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi serta aliran Sungai Avor Watudakon yang tersumbat oleh enceng gondok dan kangkung, sehingga tidak mampu menampung debit air dan menyebabkan luapan air memasuki permukiman serta jalan-jalan warga.
Kronologi Kejadian
1. Hujan Lebat Sejak Kamis (5/12/2024)
Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Mojokerto dan Jombang, diperparah dengan aliran air kiriman dari Jombang, yang meningkatkan debit air di Sungai Avor Watudakon. Kondisi ini menyebabkan air mulai meluap dan masuk ke kawasan pemukiman serta jalan di Dusun Tempuran dan Bekucuk.
2. Debit Air Meningkat Sabtu Pagi (7/12/2024)
Pada Sabtu pagi sekitar pukul 06.30 WIB, kondisi memburuk akibat aliran sungai tersumbat oleh enceng gondok dan kangkung. Akibatnya, air semakin meluap dan menggenangi rumah warga hingga mencapai ketinggian ±40 cm.
3. Upaya Penanganan Sabtu Siang (7/12/2024)
Pada pukul 09.00 WIB, Babinsa, Babinkamtibmas, masyarakat, dan BPBD setempat melakukan pembersihan aliran sungai menggunakan dua alat berat (ekskavator) dan delapan unit dump truk. Enceng gondok dan kangkung yang memenuhi aliran sungai diangkat, sehingga air mulai surut sekitar lima cm pada pukul 13.00 WIB.
Dampak Banjir
1. Kerugian Personil
Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini.
2. Kerugian Materiil
Rumah Warga: Sebagian rumah warga di Dusun Tempuran dan Bekucuk terendam air hingga ketinggian 40 cm.
Fasilitas Umum: Jalan pertanian, musholla, punden, gereja, balai desa, TK, dan SDN Tempuran tergenang hingga ±40 cm.
Lahan Pertanian: Sawah di Dusun Bekucuk terendam banjir dan diperkirakan akan tetap tergenang selama sekitar 30 hari ke depan.
Tanggapan dan Harapan
Upaya pembersihan aliran sungai terus dilakukan untuk mengembalikan aliran air ke kondisi normal. Pemerintah daerah melalui BPBD telah berupaya memitigasi dampak banjir dengan mengerahkan alat berat dan bantuan tenaga. Warga diharapkan tetap waspada terhadap potensi banjir susulan mengingat musim hujan yang masih berlangsung.
Sementara itu, pemulihan infrastruktur dan bantuan logistik untuk warga terdampak menjadi perhatian utama agar aktivitas masyarakat dapat segera kembali normal.(jekyridwan)
