SAMPANG, Target-24jam.com — Terkuaknya ketidaksingkronan Laporan realisasi kegiatan bersumber dari Dana Desa (DD) dengan fakta dilapangan menjadi atensi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Study Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (SP2M) Sampang Madura Jawa Timur
Pasalnya ketidaksingkronan itu ditengarai tidak terlepas dari peran tugas oknum Operator maupun Pendamping Desa selain fungsi Pengawasan secara Struktural dari Pemangku Kebijakan yang menjadi leading sektor terkait Dana Desa
Permasalahan itu terungkap dalam Diskusi “Menelisik Aspek Manfaat DD Bagi Masyarakat Sampang” Internal LSM SP2M di salah satu Rumah Makan yang ada di Kecamatan Camplong jumat 2/6
Diskusi yang dipandu oleh M Islahi ST Ketua Bidang Advokasi dan Investigasi itu dihadiri 12 Pengurus serta Aktivis SP2M
Usai Diskusi tertutup itu, dalam rilisnya M Islahi ST mengapresiasi dan mendukung langkah dari LSM Garda Kawal Sampang (GKS) yang mau bergerak dan melaporkan ke DPMD terkait ketidak singkronan Laporan Realisasi kegiatan DD yang tampil di Aplikasi Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (OM Span) milik Kemenkeu serta terintegrasi dengan Aplikasi JAGA KPK RI
“Sebenarnya tergolong terlambat sejak digulirkannya DD, namun tidak ada kata terlambat kalau untuk kepentingan masyarakat,” ujar M Islahi ST
Ia menilai tampilan Realisasi kegiatan DD di sejumlah Desa di Kabupaten Sampang itu sebenarnya menjadi senjata bagi BPK maupun KPK, apalagi tidak sesuai dengan fakta di lapangan
Diungkap, melalui Aktivis SP2M yang bergerak di Bidang Tekhnis dan berada di Wilayah Sampang sedang mengumpulkan data berdasarkan Realisasi maupun fakta dilapangan
“Sedang kami kaji dalam bahasan tadi, dari kegiatan tahun 2021 hingga 2003,” imbuh M Islahi ST
Masih menurut M Islahi ST, hasilnya akan disingkronkan dengan temuan dari LSM GKS untuk ditindaklanjuti kepada DPMD ataupun langkah strategis lainnya
Ditegaskan jika data itu benar adanya, pihaknya tidak segan segan juga akan meminta pertanggung jawaban kepada oknum Operator maupun Pendamping Desa yang selama ini bertugas dan mengetahui proses penyerapan Anggaran DD selain pihak pihak yang terlibat lainnya
Pada kesempatan yang sama M Islahi ST memaparkan filosofi terbentuknya SP2M, Lembaga ini terbentuk pada tahun 1998 dari keinginan bersama para Aktivis untuk memberikan kontribusi mendorong perubahan maindset masyarakat melalui kegiatan Pelatihan dan Pemberdayaan serta mengedukasi masyarakat tentang pola, sistem maupun hak sebagai warga Negara
“Aktivis SP2M sekarang banyak yang berkiprah di Daerah lain namun tetap peduli dan fokus untuk kepentingan masyarakat Sampang serta dua minggu sekali berkumpul membahas kondisi masyarakat,” tandasnya
Ditambahkan, selain Edukasi dan upaya Peningkatan kapasitas SDM, SP2M selama ini sering menggelontorkan Program seperti Pelatihan Gratis, Uji Kompetensi, Pelatihan Motivator dan Inspirator Pemuda maupun pelaku UMKM di Sampang. (Js )