Home / BERITA UTAMA / DAERAH

Rabu, 24 September 2025 - 00:19 WIB

Mojokerto Smart City, Ning Ita : Bukan Sekadar Digitalisasi Namun Bekerja Lebih Baik

Oplus_131072

Oplus_131072

 

KOTA MOJOKERTO Pemerintah Kota Mojokerto menegaskan komitmennya dalam memperkuat strategi pengembangan kota cerdas (smart city) bukan sekadar dengan menghadirkan teknologi digital, tetapi dengan membangun birokrasi yang mampu menjadi motor penggerak.

Hal itu ditegaskan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam Focus Group Discussion (FGD) Strategi Pengembangan Kota Cerdas yang digelar di Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, Selasa (23/9/2025).

Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita ini menyatakan bahwa keberhasilan enam dimensi smart city sangat ditentukan oleh kualitas birokrasi.

“Kunci keberhasilan penerapan enam dimensi smart city ada pada birokrasi. Smart government, smart economy, hingga smart living tidak akan berjalan baik jika birokrasi tidak peduli dan tidak bekerja dengan optimal,” ungkapnya.

Ning Ita juga menepis anggapan bahwa kota cerdas hanya identik dengan aplikasi atau teknologi informasi semata.

“Mayoritas orang mengira smart city itu sekadar aplikasi atau teknologi informasi. Padahal tidak demikian. Smart city mencakup enam dimensi besar yang harus dipahami dan dijalankan bersama, bukan hanya soal digitalisasi,” tuturnya.

Kota Mojokerto sendiri kini berada di peringkat ke-11 dari 156 daerah se-Indonesia dalam implementasi program smart city. Capaian ini diakui cukup membanggakan, tetapi belum menjadi alasan untuk berpuas diri.

Selama nilai itu belum yang paling tinggi, kita masih memiliki peluang untuk lebih baik. Ketidakpuasan itulah yang harus menjadi motivasi agar kita terus berkinerja lebih baik ke depan,” pungkasnya.

Wali Kota Mojokerto Ning Ita dalam sosialisasi Mojokerto Smart City. (ist)

Sementara itu Guru Besar Universitas Kristen Satya Wacana sekaligus Asesor Smart City Nasional, Prof. DR. Sri Yulianto Joko Prasetyo selaku narasumber pada FGD ini menekankan pentingnya kepemimpinan dan kolaborasi lintas OPD sebagai fondasi keberlanjutan program smart city di Kota Mojokerto.

Menurutnya, ada lima aspek krusial yang harus dijalankan dan ditingkatkan, diantaranya komitmen kepemimpinan daerah, kolaborasi antar OPD, kebijakan yang kuat, sosialisasi dan literasi, dan evaluasi kinerja.

Diskusi strategis ini menandai bahwa Pemkot Mojokerto tidak ingin terjebak pada simbolisasi “kota digital” semata, melainkan membangun ekosistem kota cerdas yang lebih inklusif, terukur, dan berorientasi pada pelayanan publik.

Pemkot Mojokerto optimis akan naik peringkat ke lima besar nasional, serta menegaskan bahwa kota cerdas bukan hanya milik pemerintah, tetapi hasil kerja bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat.(jekyridwan)

Share :

Baca Juga

BERITA UTAMA

Polres Pasuruan Amankan Seorang Perempuan Diduga Bantu Edarkan Narkoba

BERITA UTAMA

Ahli Gizi dari JICA Acungi Jempol Pelaksanaan MBG oleh SPPG Polres Tulungagung

BERITA UTAMA

Pelaksanaan Apel Gelar Pasukan BKO Polda Jateng Dalam Rangka Kesiapan Pengamanan Pemilu 2024

BERITA UTAMA

DPD LDII Sampang Mengucapkan Selamat Dan Sukses Hari Bhakti ADHYAKSA Ke-63 Tahun

BERITA UTAMA

Serda Erfan dan Masyarakat Desa Gunung Kesan Berkolaborasi Bangun Saluran Air Menuju Kesejahteraan

BERITA UTAMA

KH. ASEP SAIFUDDIN CHALIM MENGADAKAN SosialisasiEmpat pilar MPR. (Pancasila, NRI Tahun 1945 NKRI Dan Bhineka Tunggal IkA

BERITA UTAMA

Mendagri Apresiasi Polri dan Bulog Gelar Gerakan Pangan Murah

BERITA UTAMA

PT Perhutani Rehab Masjit DsBaureno Kec Jatirejo. Kepedulian PT Perhutani melalui Adm /Kph kab Pasuruan t