Jabar. .4/7/2025.Dalam perjalanan spiritual dan kehidupan sehari-hari, ada individu yang memancarkan cahaya kebijaksanaan dan kedamaian — mereka yang disebut sebagai orang-orang yang tercerahkan. Mereka bukan hanya bijak dalam kata, tetapi hadir sebagai teladan hidup yang menginspirasi. Berikut adalah tanda-tanda utama seseorang yang telah mencapai pencerahan batin:
1. Melebur Keakuan Diri
Seorang yang tercerahkan tidak lagi terjebak dalam ilusi “aku”. Ia menyadari bahwa keakuan hanyalah bayangan, bukan hakikat. Dalam dirinya, tidak ada lagi rasa memiliki, menguasai, atau mengungguli. Ia hidup dalam keutuhan, bukan keterpisahan.
2. Selalu Berpikir Positif, Baik dalam Kebaikan Maupun Keburukan
Ia melihat setiap peristiwa sebagai bagian dari skenario agung Ilahi. Bahkan dalam cobaan atau kesedihan, pikirannya tetap jernih dan hatinya tetap lembut. Ia mampu memetik hikmah dari segala situasi, karena baginya, semua adalah jalan menuju penyempurnaan jiwa.
3. Tidak Egois
Ketika banyak orang mengejar kepentingan pribadi, orang yang tercerahkan justru hadir untuk melayani. Ia tidak lagi berpikir “apa yang aku dapat?”, tetapi “apa yang bisa aku berikan?”. Rasa cinta kasihnya meluas, tak terbatas oleh ruang dan identitas.
4. Tidak Merasa Paling Pintar
Kebijaksanaan sejati datang dari kerendahan hati. Ia tidak merasa paling tahu, karena menyadari bahwa ilmu adalah milik Tuhan. Dalam diamnya, ia belajar; dalam tutur katanya, ia berbagi tanpa menggurui.
5. Melihat Setiap Kejadian sebagai Tarbiyah (Pendidikan) dari Allah
Ia yakin bahwa semua yang terjadi, baik maupun buruk, adalah cara Tuhan mendidik dan membentuknya. Tak ada kesia-siaan dalam hidup. Segalanya adalah pelajaran yang membawa ia lebih dekat pada-Nya.
6. Memiliki Visi dan Misi untuk Kebajikan Alam Semesta
Hidupnya bukan untuk dirinya semata. Ia hadir membawa misi cinta kasih, perdamaian, dan keadilan bagi seluruh ciptaan. Tujuan hidupnya melampaui kepentingan duniawi — ia menjadi saluran kebaikan bagi semesta.
—
Tanda Tambahan yang Patut Dicermati:
7. Ketenangan yang Memancar
Wajahnya teduh, tutur katanya lembut, langkahnya menenangkan. Di mana pun ia berada, suasana menjadi damai. Ia bukan pembuat gaduh, melainkan pelipur lara.
8. Pemaaf dan Tak Menyimpan Dendam
Ia mudah memaafkan, karena menyadari bahwa setiap orang sedang belajar. Ia tak membalas luka dengan luka, melainkan dengan pengertian.
9. Berserah Penuh pada Kehendak Ilahi
Ia tidak memaksa kehendaknya terjadi. Ia ikhlas jika rencana hidupnya berubah, sebab ia percaya: Tuhan lebih tahu apa yang terbaik.
10. Selalu Merasa Cukup dan Bersyukur
Ia tidak terjebak dalam nafsu memiliki. Baginya, sedikit harta tidak masalah, asal hatinya kaya akan syukur.
Dalam dunia yang semakin gaduh, kehadiran orang-orang tercerahkan adalah oase yang menyejukkan. Mereka adalah penjaga harmoni semesta. Bukan karena mereka sempurna, tapi karena mereka tulus dalam setiap langkahnya.
Salam kasih sayang semesta,
Salam Pancasila Menang!
Penulis:agus